Laman

Selasa, 27 Maret 2012

Dari gambar iseng-iseng akhirnya jadi kenyataan... :)

Ne desain jelek ku, biarpun jelek tapi akhirnya desainku bisa d manfaatkan untuk melangkah ke KRCI 2012..




di buat pake inventor... file sane nya *stl.

kenapa STL.??? karena 3D printing input file nya STL...

3D printer 140 x 140 x 140 (mm)
Menggunakan bahan  ABS Thermoplastic
part-partnya baru selesai di print



risma lagi nge-cat... :)

siap di assembly





sekian dulu,, masih panjang perjalanan yang harus di tempuh,,

bey bey....  :)

Rapid Prototyping – 3 Dimensional Printing



Kalau 2D printer kita hanya bias mencetak hal-hal yang hanya memiliki bentuk 2 dimensi saja, panjang dan lebar. contohnya gambar, teks dll.

Nah bagaimana dengan 3D printer.??? Ini kelebihannya printer 3 dimensi, pastinya mampu mencetak benda berwujud 3 dimensi (panjang, lebar, dan Tinggi).

Kok bisa.???      Bisaa donk…
         Biasanya printer 3 dimensi ini digunakan untuk membuat sebuah prototype. Pada teknologi pemesinan, proses pembentukan produk dilakukan dengan mengurangi material awal dengan cara pemotongan, atau sering disebut juga dengan proses substraktif. Beberapa contoh proses yang termasuk dalam proses subtraktif seperti proses bubut, proses milling, proses gurdi, proses gergaji, dan sebagainya.

        Pada teknologi rapid prototyping, proses pembentukan produk atau prototipe dilakukan dengan cara menambahkan material sedikit demi sedikit secara terkontrol untuk membentuk produk atau prototipe. Teknologi ini sering juga disebut dengan istilah-istilah lain seperti layer manufacturing, solid free-form fabrication (SFF), material addition manufacturing, dan 3D-printing.

      3D Systems membuat interface antara CAD sistem dengan mesin-mesin buatannya, yaitu dengan cara membuat data geometri 3D produk dengan format STL. Saat ini, beberapa program CAD dapat menghasilkan file berformat *.stl untuk mempercepat proses dari CAD menjadi produk.

Ada beberapa macam teknik dalam proses pembentukan print 3 dimensi, antara lain:

  1. STEROLITHOGRAPHY-SLA
       Stereolithography adalah proses rapid prototyping yang pertama dikomersialkan, diluncurkan pada tahun 80-an oleh 3-D Systems. Gambar di samping adalah mesin 3D Systems SLA 250.

      Teknik ini membangun model tiga dimensi dari cairan polimer fotosensitif yang memadat ketika diberi cahaya ultraviolet. Model dibangun diatas sebuah platform yang ditempatkan tepat di bawah permukaan epoksi cair. Sinar laser UV bertenaga rendah difokuskan ke lapisan pertama, memadatkan polimer cair pada lapisan pertama sesuai disain produk yang akan dibentuk.
      Kemudian elevator menurunkan platform sejauh tebal satu lapisan. Pemangkas melapis ulang lapisan yang telah memadat dengan cairan, dan sinar laser menuju ke lapisan kedua. Proses ini diulangi hingga lapisan terakhir prototipe selesai dikerjakan. Setelah itu, bagian padatan dipindahkan dan dibersihkan dari sisa cairan yang menempel.


  1. LAMINATED OBJECT MANUFACTUURING  - LOM
 Produk dari bahan lembaran plastik atau kertas yang ditempel-tempel untuk membentuk sebuah prototipe. Lembaran plastik ditempelkan pada lapisan sebelumnya dengan rol pemanas, kemudian sinar laser memotong lembaran tersebut sesuai dengan batas luar dari bentuk penampang produk.
Sinar laser kemudian juga memotong lembaran di bagian luar produk dengan bentuk kotak-kotak kecil sebagai material pendukung. Tujuan dari pemotongan ini adalah untuk memudahkan pemisahan produk dengan material pendukung setelah produk terbentuk seluruhnya. Setelah lapisan pertama selesai dikerjakan, platform diturunkan sejauh tebal satu lapisan dan lembaran baru dilapiskan pada lembaran sebelumnya. Proses ini diulangi hingga lapisan terakhir prototipe selesai dikerjakan.


  1. SELECTIVR LASER SINTERING - SLS
Pada metoda ini material serbuk ditaburkan dan diratakan di atas permukaan platform. Kemudian sinar laser memanaskan serbuk secara selektif sesuai dengan bentuk penampang produk.

      Sinar laser menyebabkan serbuk-serbuk tersebut saling menyatu, selain itu sinar laser juga berguna untuk menyatukan lapisan dengan lapisan di bawahnya. Serbuk-serbuk yang tidak terkena sinar laser dibiarkan di tempat untuk digunakan sebagai material pendukung.
           Setelah setiap satu lapisan selesai dikerjakan, platform diturunkan sejauh tebal satu lapisan, dan serbuk-serbuk untuk lapisan berikutnya ditaburkan dan diratakan. Setelah bentuk produk selesai dikerjakan seluruhnya, maka produk dipisahkan dari material pendukung.


4. FUSED DEPOSITION MANUFACTURING - FDM
     Pada metoda ini filamen termoplastik atau lilin dilewatkan nosel panas, meleleh keluar  nosel dan menetes pada platform. Cairan lilin ini dengan cepat membeku setelah keluar nosel untuk membentuk deposit. Nosel panas ini bergerak dalam arah x-y sesuai dengan bentuk penampang produk.  yang bergerak di sumbu x-y.

       Setelah satu lapisan selesai dikerjakan, platform diturunkan sejauh tebal satu lapisan (arah z). Langkah-langkah tersebut diulang-ulang hingga produk terbentuk seluruhnya.






5. SOLID GROUND CURING - SGC
Pada metoda ini, pertama resin fotosensitif disemprotkan pada platform. Kemudian mesin menyusun suatu pola pada pelat kaca dengan proses elektrostatik yang mirip dengan fotokopi. Sinar ultraviolet dilewatkan melalui pola mengenai resin fotosensitif menyebabkan resin tersebut menjadi padat pada bagian yang terkena sinar.

                Kemudian resin yang masih berbentuk cair dihisap dan lilin dituangkan untuk digunakan sebagai material pendukung. Proses freis dilakukan untuk meratakan permukaan atas lapisan. Langkah tersebut diulang-ulang hingga lapisan terakhir selesai dikerjakan.


6. THREE DIMENSIONAL PRINTING - 3 DP
Pada metoda ini material serbuk ditaburkan di atas platform dan diratakan dengan roller, kemudian nosel meneteskan perekat secara selektif sesuai dengan bentuk penampang produk.  Serbuk yang terkena perekat akan saling berikatan, dan serbuk yang tidak terkena perekat berfungsi sebagai material pendukung. Setelah satu lapisan selesai dikerjakan, platform diturunkan sejauh tebal satu lapisan. Langkah tersebut diulang-ulang hingga lapisan terakhir selesai dikerjakan.






7. SHAPE DEPOSITION MANUFACTURING - SDM

Metoda ini adalah metoda penggabungan antara proses pemesinan dengan proses rapid prototyping, yaitu proses substraktif dengan proses additif.

                Proses pembentukan tidak dilakukan per lapisan, namun per fitur bentuk. Ada tiga jenis fitur bentuk, yaitu :
  • Fitur Kerucut - bagian atas < bagian bawah
  • Fitur Overhang - bagian atas > bagian bawah
  • Fitur Campuran - fitur kerucut + overhang




       




       

Kamis, 22 Maret 2012

lagi galau

welcome martin,,,,

selamat datang di blogmu yg baru,,,,hehehe
yang lama udah lupa akun nya dan ga pernah d urus,,


jadi apa yg mau kamu tulis untuk pertama kali.????
hheeemmmm, jadi galau ngomongin apa yg mau d tulis......
besok2 aja dah,,,hehehe, udah ngantuk :)